Efek Negatif Majalah / Tabloid Otomotif

570868458.jpg Sesuatu yang baik jika tidak dipergunakan sesuai fungsinya hasilnya bisa jelek. Siapa yang gak pernah baca majalah atau tabloid otomotif. Disitu terdapat banyak rubrik, mulai gosip motor, mesin, modifikasi sampai tips dan trik. Masalah yang coba CB angkat adalah rubrik modifikasi.
Berbagai model modifikasi diliput di rubrik tersebut. Mulai modifikasi ringan sampai modifikasi ekstrim. Jelas bagi penghobi modifikasi pasti bisa jadi referensi dalam memodif tunggangannya. Tapi bagi sebagian penghobi modifikasi informasi tersebut ditelan mentah mentah, modifikasi ekstrim yang seharusnya dibuat kontes dipaksa diaplikasikan untuk dipakai harian.
Terkadang juga dari pihak tabloid, modifikasi yang seharunya tidak disajikan dipaksa disajikan. Bahkan sampai lebay pemberitaannya. Misal modifikasi ban kecil, modifikasi ceper yang ekstrim, menghilangkan beberapa parts yang sangat berfungsi demi sebuah gaya ya diterbitkan juga. Informasi yang salah kaprah atau istilahnya tidak mendidik ya mbok seharusnya jangan disajikan. Tren motor alay sekarang juga tak lepas dari peranan majalah maupun tabloid otomotif.
Monggo dipergunjingkan :mrgreen: pict_magz.jpg

18 thoughts on “Efek Negatif Majalah / Tabloid Otomotif

  1. Betul tanpa tahu fungsi dari bagian2 motor dan mengabaikan safety,berbahaya..tinggal pemerintah(pak pol) yang bertugas sweeping… nah loh…mau gaya tapi kena tilang…

  2. tren velg jari2 dan ban kecil (ceritanya dragstyle)

    crappy airbrush (ini selera, tapi mnrt saya norak)

    spion pake aftermarket yg gak fungsi maksimal (apalagi banyak yg cuman pasang satu)
    bodi di-protol-in

    knalpot racing, mang jalanan umum Sentul apa?

    Sampai modif mesin yang terkadang gak mementingkan durability, asal kenceng lanjut aja, gilak

    penyebarluasan tren yang salah, contohnya kayak tren JDM di motor. Jelas2 JDM itu berarti Japan Domestic Market, brarti motor2 atau aksesoris2 motor yang diperuntukkan bagi motor2 yang dipasarkan di Jepang. Tren JDM di sini disalahartikan sebagai motor yang dimodifikasi dengan part2 mobil tambah cutting sticker merek2 aksesoris mobil Jepang. Bukankah hal ini sebenarnya aneh? contoh:masang towing bar mobil di motor, masang saringan bensin mobil di motor, sampe masang stiker J’S Racing, Spoon, Mugen, HKS, Tanabe, yang notabene produk JDM untuk mobil ke motor. Pake partnya aja engga. Contoh lain yang lazim/mudah ditemui yah jok bermerek BRIDE 😆

    satu yang saya paling gak suka, modif potong rangka demi memfasilitasi style modif yang katanya racing style, WJS Style, atau apalah………..padahal perhitungan potong rangka itu mnrt ane blum tentu presisi, gimana klo ada masalah di jalan?

  3. heeeuuu.. sulit kalo mengontrol media atau sebuah bisnis.. dalam artian contohnya makan fast food tuh sebenernya gapapa, asal jangan tiap hari. tentunya salah yang beli kalo dia sampe sakit karena makan fast food tiap hari bukan salah si restoran fast food. Sama lah menurut saya si si media atau bisnis yg terlibat tersebut cuma menyajikan, semuanya balik ke didikan dan mindset konsumen..

Tinggalkan komentar