Menunggu Ketegasan, Profesionalitas dan Transparansi Aparat Penegak Hukum

Lagi-lagi aspal hitam menjadi saksi bisu atas kecelakaan maut yang menyebabkan dua jiwa melayang. Saya mengetahui berita tersebut setelah dimention lae bodats dan saat ini masih menjadi pembicaraan di milis OBI. Kasus kecelakaan tersebut sedang panas dibicarakan karena pelaku adalah anak dari Hatta Rajasa yang menjabat sebagai Menteri Perekonomian dan juga menjadi besan SBY. Hal yang jamak terjadi ketika ada keluarga Pejabat tinggi selalu rawan tebang pilih dalam proses hukum yang sedang berjalan entah itu akibat intervensi atau muatan politis didalamnya. Setelah browsing mencari kronologis ihwal terjadinya kecelakaan, sejauh ini belum ada penjelasan kronologis lengkap bagaimana kecelakaan tersebut bisa terjadi. Berdasarkan sumber yang saya baca disini ada indikasi upaya “menyelamatkan” Rasyid (putra HR) dari jeratan hukum. Menurut awam saya, Rasyid dapat dikenakan pasal 10 ayat 4 uu no 22/2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan yakni kelalaian yang menyebabkan korban meninggal dunia, cmiiw. Sampai tulisan ini dipublish, banyak kejanggalan terhadap proses yang terjadi. Mulai dari kronologis lengkap yang belum dijelaskan pihak kepolisian sampai ada seseorang “misterius” yang menyuruh pihak RS tidak melakukan otopsi pada tubuh korban. Terlepas dari beberapa kejanggalan tersebut, saya mengapresiasi tindakan Hatta selaku ayah pelaku yang memperlihatkan itikad baik dengan mengunjungi keluarga korban dan sempat ikut mensholatkan jenazah. Hatta juga berujar bahwa akan menyerahkan penuh ke pihak yang berwajib. Karena bagaimanapun hukum harus terus berjalan. Selanjutnya tinggal menunggu ketegasan, profesionalitas dan transparansi dari aparat yang berwajib memproses kejadian ini. Apakah akan diproses sesuai hukum atau menguap begitu saja. Sekali lagi saya berharap aparat penegak hukum tetap trengginas menghadapi pejabat, bukannya malah impoten dan ejakulasi dini dalam memproses. Kasus belum selesai sudah crot lalu tertidur dalam dekapan intervensi pejabat. Hikmah yang bisa diambil adalah, selalu fokus berkendara dan pastikan berdoa sebelumnya “quote eyang edo”, tidak ugal-ugalan dan jika mengantuk upayakan berhenti untuk beristirahat.

8 thoughts on “Menunggu Ketegasan, Profesionalitas dan Transparansi Aparat Penegak Hukum

Tinggalkan Balasan ke HRM® Corp Batalkan balasan